Bagaimana memilih produk plastik yang aman?
Cukup perhatikan gambar segitiga pada bagian bawah barang itu.
Produk barang yang bermutu, umumnya mencantumkan kode atau label pada tiap-tiap produknya. Kode atau label tersebut akan menjelaskan bahan yang digunakan pada produk tersebut. Ada yang aman digunakan, namun ada yang tidak aman digunakan sebagai tempat makan atau minum Anda dan keluarga, terutama si Kecil.
Berikut adalah beberapa kode yang perlu Anda ketahui saat memilih produk barang plastik, yaitu :
- PETE (Polyethylene Terephthalate), bahan plastik yang biasanya dipakai untuk kemasan air mineral dan hanya untuk sekali pakai. Tidak boleh memasukkan air panas atau hangat.
- HDPE (High Density Polyethylene), bahan plastik yang umumnya hanya untuk sekali pakai saja. Bahan jenis ini biasanya digunakan untuk botol susu yang bewarna putih susu.
- PVC (Polyvinyl Chloride), bahan jenis ini sulit di daur ulang, dan berbahaya untuk ginjal dan hati.
- LDPE (Low Density Polyethylene), bahan plastik yang dapat didaur ulang. Bahan ini cocok untuk tempat makan.
- PP (Polypropylene), bahan plastik yang paling aman digunakan, seperti botol susu bayi atau tempat makanan.
- PS (Polystyrene), bahan plastik yang biasa digunakan untuk tempat minuman sekali pakai atau tempat makan dari styrofoam. Bahan jenis styrene berbahaya untuk otak dan sistem saraf. Beberapa negara sudah melarang menggunakan bahan ini.
- Other, Jika Anda menemukan produk dengan simbol yang bertuliskan kata “other”, kemungkinan produk tersebut menggunakan salah satu bahan plastik yang berasal dari Polycarbonate, Polylactic Acid, Acrylonitrile Butadiene Styrene Acrylic, Nylon atau Fiberglass. Hindari produk yang bertuliskan Polycarbonate karena mengandung Bisphenol-A (BPA).
Tips dalam memilih produk plastik, adalah :
Carilah produk yang berlabel bebas BPA. Jika ada produk yang tidak berlabel, kemungkinan (walau tidak semuanya) produk tersebut merupakan bahan PVC (simbol #3), atau BPA (simbol #7). Saran kami, usahakan untuk tidak membeli produk yang tidak berlabel.
Kurangi mengkonsumsi makanan kaleng, karena lapisan kaleng kebanyakan mengandung BPA.
Semoga bermanfaat.